Salah satu persiapan untuk pelatihan Peace and Conflict Journalisme Network yang akan diadakan pada tanggal 2-6 November di Yogyakarta adalah menerjemahkan berbagai bahan. Salah satu bahan yang menarik adalah "Peran Jurnalis dalam Masyarakat" kerangka kerja konseptual ini dibuat oleh Antonia Koop pada tahun 2008.
Jurnalisme mendukung demokrasi, hak asasi manusia dan perdamaian melalui ketidakberpihakan, kemandirian, tidak advokasi dan kualitas pelaporan tingkat tinggi. Informasi yang disediakan oleh jurnalis dapat menjadi alat untuk pemberdayaan masyarakat untuk membangun opininya sendiri dan berpartisipasi dalam masyarakat.
Ada assumsi dasar bahwa "masyarakat ingin hidup damai, ikut terlibat dalam proses politik dan sosial dan juga ingin dihargai dan diperlakukan secaa manusiawi berdasarkan hak asasi manusia.
Jurnalsim dua tugas utama saat berhadapan dengan masyarakat yaitu:
- Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat
- Menjadi media untuk menerima dan menyuarakan pendapat masyarakat kepada publik (ada disebut dengan istital "memberi Voice to the Voiceless"
Dengan itu jurnalisme menciptakan pilihan pilihan dalam masyarakat apabila terdapat banyak pilihan dan adanya kebebasan untuk memilih maka itu akan menuju kepada demokrasi, hak asasi manusia dan perdamian. Namun apabial kebebasan rakyat di batasi dan pilihan pilihan tidak ada maka akan menuju ke arah ketidakadilan, konflik, krisis dan bahkan sampai perang.
Oleh karena itu Jurnalism mempunyai peran penting dalam masyarakat dengan melaporan informasi mengai keadaan, latarbelakang, pilihan pilihan baik di masa lalu, masa kini dan harapan untuk masa depan.
0 komentar