65 Tahun Belum Tersentuh Listrik
Melihat Dari Dekat Kehidupan Dusun Pakkolompo Desa Borisallo Kecamatan ParangloE
65 Tahun Belum Tersentuh Listrik
Perkembangan Tekhnologi sekarang yang kian pesat ternyata tidak membuat seluruh Wilayah Kabupaten Gowa tersentuh kemajuan berarti. Buktinya ratusan Kepala Keluarga (KK) di Dusun Pakkolompo, Desa Borisallo, Kecamatan ParangloE belum bisa menikmati listrik hingga saat ini.Begitulah gambaran kehidupan Dusun Pakkolompo selama ini. Meski, negeri tercinta Indonesia telah merasakan kemerdekaan selama 65 tahun lamanya, namun masyarakat Pakkolompo serasa masih hidup di zaman sebelum kemerdekaan.
Betapa tidak di saat masyarakat lainnya ramai-ramai menikmati hasil kemerdekaan, warga di Dusun Pakkolompo, malah masih setia merasakan penderitaan tak ubahnya seperti di zaman penjajahan dulu. Selain belum tersentu listrik, sebagian masyarakat di Dusun Pakkolompo masih kesulitan akses jalan.
Penulis yang sempat berkunjung ke Dusun Pakkolompo minggu 14 november ikut merasakan situasi yang di keluhkan oleh warga selama ini. Berkunjung ke Dusun Pakkolompo, penulis harus melintasi jalanan yang diapit semak- belukar. Untuk sampai di Dusun itu, penulis harus menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer dari Poros Malino tepatnya Desa Borisallo Kecamatan ParangloE. Beruntung, jalanan masih bisa diakses kendaraan, baik motor maupun mobil.
Daerah ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Maros serta Desa Bontokassi.
Saat ini, tercatat ada kurang lebih 200 rumah dengan didiami 250 Kepala Keluarga (KK) bermukim di Dusun tersebut. Namun, hasil pantauan penulis di Dusun ini, jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya cukup berjauhan, antara 100-200 meter.
Warga di Dusun Pakkolompo menggantungkan hidup dengan bercocok tanam dan berkebun. Wilayah Dusun Pakkolompo tergolong luas, dan memiliki potensi sumber daya alam yang cukup berlimpah. Tanahnya tergolong subur untuk ditanami berbagai tanaman, termasuk tanaman padi dan palawija. Sayangnya, potensi ini tidak ditunjang oleh infrastruktur yang memadai seperti jalan dan listrik. Warga selama ini masih setia menggunakan pelita sebagai alat penerang di malam hari.
Mereka belum bisa menikmati listrik PLN. Bahkan bukan hanya itu, untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunan, warga harus bersusah-payah. Warga harus berjalan kaki dengan jarak yang sangat jauh untuk menuju pasar terdekat. Bagi yang mempunyai kendaraan harus melintasi medan yang berat. Maklum sebagian besar kondisi jalan belum beraspal dan masih berbentuk tanah liat. "Jika musim hujan, kondisi jalan sangat sulit dilewati akibat berlumpur. Kondisi ini sangat menyiksa kami," keluh Dg liong, Kepala Dusun Pakkolompo yang ditemui penulis di kediamannya.
Menurut Dg Liong, 40 tahun, seandainya ada listrik dan akses jalan yang memadai, maka warga tidak akan mengalami penderitaan. "Saya yakin daerah ini bisa berkembang jika listrik masuk. Begitu pula dengan akses jalan," katanya.
Tokoh masyarakat Desa Borisallo, H Abdul Kadir Mone yang ditemui secara terpisah menuturkan, sebenarnya permintaan listrik ke PLN maupun Pemkab Gowa sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Saat itu, pihak Pemkab maupun PLN sudah membangun tiang listrik ke wilayah itu.
Namun, apa daya hingga saat ini, hanya tiang listrik saja yang berdiri kokoh di sepanjang jalan menuju Dusun Pakkolompo, sedangkan jaringan listrik yang diharapkan bisa menerangi rumah penduduk, tidak terealisasi.
Kadir mengaku sangat menyesalkan kondisi itu. Padahal, Dusun Pakkolompo, lanjut Kadir memiliki potensi yang cukup bagus di bidang pertanian dan perkebunan.
Dusun ini merupakan penghasil beras dan gula merah terbesar di Kecamatan ParangloE. Bahkan khusus untuk gula merah, Dusun Pakkolompo merupakan penghasil terbesar di Kabupaten Gowa. "Kami sebagai warga berharap Pemerintah Kecamatan dan Pemkab Gowa bisa memperhatikan kondisi ini. Listrik dan akses jalan yang memadai diharapkan bisa terealisasi dalam waktu dekat," pintanya.
Camat ParangloE, Muh Saleh Saud yang dikonfirmasi membenarkan tentang kondisi Dusun Pakkolompo yang belum terjamah listrik. Namun Saleh mengaku pihak Kecamatan sudah memprogramkan pengadaan listrik ke Dusun tersebut. "Sementara pihak Kecamatan sudah memprogramkannya untuk diusulkan ke Pemkab dan PLN," katanya.(*/cok/A)
Sumber : www.radarbulukumba.com
0 komentar