RSUD Kehabisan Obat

Penulis-Bulukumba (Pb).  Firman (37) Warga Kecamatan Bululoe,  terpaksa dilarikan di Unit Gawat Darurat (UGD), RSUD Sultan Daeng Radja dan dokter tidak mau melakukan tindakan medis sebelum membayar biaya administrasi dan obat karena persediaan obat rumah sakit tersebut tidak ada ditempat UGD, hal ini diungkap oleh Roni manajer perusahaan penggilingan batu tersebut.

Roni menjelaskan, Firman mengalami kecelakaan pada saat melakukan penggilingan dan saat itu firman berpakaian lengan panjang, kain ujung lengannya masuk dan mengikuti alat kreser pemecah batu dengan  tidak sengaja Firman mengalami luka pada bagian mata dan lehernya dan ketika firman sampai pada ruang UGD, perawat yang jaga pada saat itu meminta kami untuk membayar biaya pengobatan sesuai rujukan dari dokter tersebut kemuadian baru melakukan tindakan kerena kata salah satu dokter tidak memiliki persediaan .

Peristiwa yang terjadi padanya merupakan kecelakaan murni, sehingga Firman harus segera ditangani dengan serius dan pada saat itu Dokter Umum yang menangani pada saat itu telah memeriksa kondisi pasien dan hasilnya pasien harus mendapatkan perawatan bedah dan saat itu pula dokter bedah tidak ada ditempat, Dokter umum mengatakan dokter bedah sedang keluar kota dan dengan terpaksa kami mau tidak mau firman harus dibawah kemakassar karena melihat kondisinya yang begitu parah.

Selain itu pula, meski didinding tertulis dengan jelas "Pelayanan Kesehatan Gratis" itu tidak berlaku dirumah sakit dan obatnya pun harus dibeli diluar rumah sakit.

Hal diungkapkan, A. Akmil, Kepala desa Bululoe, Kecamatan Bontomanai, kecelakaan tersebut benar-benar murni dan firman harus segera ditangani dengan serius namun dokter pada saat itu sedang ke makassar terpaksa kami harus larikan kerumah sakit yang ada dimakassar.

Sementara itu, dr. Ilham yang menangani pada saat itu mengatakan pasien harus segara ditangani dengan tindakan operasi bedah, dan kami tidak dapat melakukan tindakan operasi bedah dan kami memberikan pilihan apakah pasien harus menunggu dokter bedah atau harus dirujuk kerumah sakit yang ada dimakassar dan keluarga firman pun setuju untuk dirujuk kerumah sakit.katanya.

Terpisah, Saharbuddin, Kepala Tata Usaha RSUD, mengatakan memang benar dokter bedah sering tidak hadir pada hari sabtu dengan alasan berlibur dan keluarganya ada dimakassar, dokter sendiri hanya manusia biasa dan satu-satunya dokter bedah RSUD dan pelayanan pasien di UGD dapat menggunakan pelayanan gratis. (m6)

0 komentar